Peringatan Harkitnas Ke- 110

Plt. Bupati Rohil Ajak Masyarakat Lebih Memaknai Harkitnas

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menyelenggarakan apel memperingati Hari Kebangkitan Nasional 21 Mei 2018***
BAGANSIAPIAPI - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil) menyelenggarakan apel memperingati Hari Kebangkitan Nasional 21 Mei 2018.

Apel tersebut berlansung di lapangan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan, dan Aset (BPKAD) Jalan Merdeka, Senin (21/5/2018) pagi.

Apel dipimpin lansung oleh Plt.Bupati Rohil Drs. H. Jamiludin. Hadir mengikuti apel tersebut para pimpinan Forkompinda dilingkungan Pemda Kabupaten Rohil, para kepala Organisasi perangkat daerah (OPD), TNI-Polri, para Ormas, para guru, para siswa, serta undangan lainya.

Peringatan Harkitnas ke- 110 Tahun 2018 ini mengakat tema " Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi  Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital".

Plt. Bupati Rohil Drs.H.Jamiludin yang membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Rudiantara mengajak masyarakat untuk lebih memaknai Harkitnas.

"Ketika rakyat  berinisiatif untuk berjuang demi meraih kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, Lebih dari seabad lalu, Kita nyaris tidak punya apa-apa.  Kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa.Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama.

Kemerdekaan Bangsa. Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin mengapai cita-cita yang sangat mulia. Namun pada saat yang sama, tantangan yang maha kuat menghadang di depan.

Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal usul Primordial, yang akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat Nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama Kemerdekaan.

Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia untuk pertamakali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 1952 mengatakan bahwa "Pada Hari Itu Kita Mulai Memasuki Satu Cara Baru Untuk Melaksanakan Satu Ide,Satu Naluri Pokok Dari Pada Bangsa Indonesia.

Naluri Pokok Ingin Hidup Berharkat Sebagai Manusia dan Sebagai Bangksa, Cara Baru Itu Ialah Cara Mengejar Sesuatu Maksud Dengan Alat Organisasi Politik, Cara Berjuang Dengan Perserikatan dan Perhimpunan Politik, Cara Berjuang Dengan Tenaga Persatuan."

Para pendahulu yang berkumpul dalam Organisasi-organisasi seperti Boedi Oetomo itu memberikan yang terbaik bagi terbebtuknya bangsa melalui Organisasi. Bukan pertama-tama dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, Merdeka terus menghidup-hidupi api Nasionalisme dalam diri masing-masing. 

Serarus sepuluh tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju,sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Meskipun belum sepenuhnya sempurna, rakyat telah menikmati hasil perjuangan para pahlawan berupa meningkatnya perekonomian, Kesehteraan, Pendidikan,dan sebagainya. Keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perkehudupan yang nyaman dalam rengkuhan kelabu Kemerdekaan.

"Kalau sekarang bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rendungan kepapaan pun.Kita telah mampu menghasilkan enegi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia," Ujar Jamiludin saat membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Lanjutnya, Butir kelima dari Nawacita Kabinet Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berisi Visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pengkatan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan palatihan.

Pada tahun ini,Visi tersebut mendapat penekanan lebih melalui amanat Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia pada tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan Infrastruktur yang menjadi fokus pada tahun -tahunnya.

Melaui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Bayangkan jika kita sepenuhnya berhasil membangun sumberdaya daya manusia unggul dari 260 an juta lebih penduduk negeri ini.

"Bercermin dari keberhasilan Boedi Oetomo menggalang Ide Nasionalisme mulai dengan segelintir orang seabad lalu.Apa jadinya jika seluruh sumber daya manusia unggul kita saat ini terhimpun dalam Ide Nasionalisme yang sama, dalam cita-cita untuk kejayaan bangsa," ungkap Jamiludin membaca isi amanat Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Pantauan media ini saat pelaksanaan apel, Ratusan peserta upacara terlihat khidmat dalam mengikuti rangkaian upacara. Upacara di mulai dengan pengibaran bendera merah putih oleh tim Paskibra Rokan Hilir. Sebagai Irup, Plt.Bupati Rohil Drs.H.Jamiludin membacakan amanat dari Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. (Spt/Mtnc)***
TERKAIT