JAKARTA - Musyawarah Nasional ke 1 Ikatan Media Online Indonesia yang digelar, Kamis-Jumat, 27-28 September 2018, dihadiri 28 Ketua DPW se Indonesia dan dibuka Kementerian Kominfo RI.

Ketua DPW IMO NTB, Abdul Sukur, ST menyatakan bahwa dirinya hadir sebagai undangan DPP IMO sejak hari Rabu, (26/9/2018). Pimpinan Online Lensa Pos di NTB ini juga telah disahkan sebelumnya dengan Rapat Pemantapan Persiapan Munas 1 IMO, yang dilaksanakan di Hotel Grand Cempaka Jakarta Pusat. Ia berharap, pelaksanaan MUNAS 1 berjalan dengan baik dan menghasilkan program yang berbobot untuk kemajuan organisasi online ini kedepan.

Menurutnya khusus NTB, animo pimpinan media online untuk menikmatinya di IMO luar biasa, syukur juga mengapresiasi langkah yang telah dicurahkan oleh Ketua Pendiri, Rudi Sembiring, untuk segera menyusun kepengurusan baru, dan roda berjalan dengan baik.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendiri IMO, Rudi Sembiring menjelaskan, bahwa Munas 1 IMO ini antara lain mempertimbangkan kepengurusan dan program kerja IMO, termasuk mengatur kepengurusan baru yang devinitif, karena kepengurusan lama masih sifatnya penunjukan.

Rudi juga memastikan, ”Tidak kurang dari 30 DPW se Indonesia akan hadir di Munas IMO yang pertama. Sementara dari Kementerian Kominfo RI akan membuka secara resmi Munas yang mulai digelar hari ini, ”kata Rudi.

Senada juga disampaikan, Ketua DPW Jawa Barat, Ikin Rokiin, MM, dia sangat mendukung dengan adanya pemilihan pengurus baru, karena pengurus lama dirasakan tidak ada hubungan dengan DPW, harapan kedepan pengurus baru bisa bersinergi dengan pemerintah dan Dewan Pers.

Demikian juga disampaikan ketua DPW Riau, Anotona Nazara, SE kepada wartawan di Grand Cempaka Hotel, menurutnya, menjadi pemimpin organisasi perusahaan media harus memiliki integritas yang baik, dan mampu memberi pengaruh positif kepada masyakat dan anggota yang bergabung didalamnya, karena tanpa integritas yang baik, kebebasan satu organisasi bisa berkembang dan berdampak.

Disamping integritas juga kwalitasnya, ”Karena seorang pemimpin media mampu memimpin jika pemimpin media tersebut memiliki latar belakang suatu jurnalis. Mustahil, jika kita menjadi pemimpin media tetapi tidak tahu fungsi dan peran media tersebut, ”tandasnya.(Rls/DH)***