ROHIL - Perambahan hutan mangrove di wilayah kepenghuluan sungai daun, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir terus terjadi tanpa adanya penindakan yang tegas dari pihak pemerintah setempat. Oleh karena itu masyarakat bertindak tegas, dan resmi melaporkan persoalan itu ke Polres Rokan Hilir.

“Persoalan ini resmi kami laporkan ke pihak Polres Rohil, kami minta aparat penegak hukum segera bertindak karena hutan bakau diduga di rusak oleh oknum pengusaha perkebunan,” tegas Maa'ruf , jumat (3/8/18) kepada wartawan di Bagansiapiapi.

Maa'ruf mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya terus berupaya agar kondisi hutan bakau di sungai daun tetap terus terjaga dengan melaporkan ke pihak desa, kecamatan hingga ke pemerintah kabupaten, namun praktek perambahan hutan mangrove makin merajalela.

“Perambahan hutan bakau di kepenghuluan sungai daun ini menggunakan alat berat (Exskavator) untuk mengambrak abrik hutan bakau sehingga hutan bakau tersebut rata dengan tanah," ungkapnya.

Kata Maa'ruf, laporan tertulis yang diserahkan ke Polres Rohil pada tanggal 14 Juli 2018 tersebut juga dilampirkan  sejumlah dokumentasi bukti awal perambahan hutan bakau yang diduga dilakukan oleh oknum pengusaha perkebunan berinisial BS, seperti photo alat berat, tumbangan kayu bakau, dan hamparan bekas hutan bakau yang sudah diseteking," Bebernya.

"Kami mohon kepada bapak Kapolres Rohil, agar segera menindak oknum-oknum yang merambah hutan bakau di kepenghuluan sungai daun," Harapnya.

Di konfirmasi media ini via WhatsApp, Jum'at-(3/08/2018), Kapolres Rohil, AKBP Sigit Adiwuryanto,SIK.MH melalui Paur Humas Polres Rohil, IPTU Edward,SH mengatakan, bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait  kasus dugaan perambahan hutan bakau tersebut.

"Kami belum ada menerima laporan terkait kasus tsb, namun akan kami cari tau dulu ke palika, kami cek dulu," Ujarnya singkat. (Spt/Mtnc)***