Sejumlah Anggota DPRD Pekanbaru Pernah Laporkan Dugaan Korupsi Sekwan Ke Inspektorat

PMP Desak Kajari Pekanbaru Usut Kasus Laporan Terkait Anggaran Di Sekwan DPRD Pekanbaru

Unsur-unsur pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, Gedung Kantor DPRD Kota Pekanbaru dan Kajari Pekanbaru (Ft: Net) ***
PEKANBARU, (MTNC) - Berita terkait dugaan korupsi besar-besaran di Sekretaris DPRD Pekanbaru yang trending viral diberitakan media, ternyata sejumlah anggota DPRD kota pekanbaru pernah buat laporan ke Inspektorat.

Informasi ini pun di perloleh awak media dari perbincangan rekan-rekan Anti rasuah di Kota Pekanbaru. Sehingga, untuk memperoleh Informasi akurat terkait hal itu, akhirnya Redaksi disalah satu Media lakukan konfirmasi dengan unsur pimpinan DPRD Pekanbaru, Nofrizal. 6/2/22.

Hal diatas juga media berhasil di konfirmasi kepada Nofrizal selaku unsur pimpinan DPRD Pekanbaru. Menurut Nofrizal, selaku unsur pimpinan di DPRD Kota Pekanbaru ia menilai bagus terhadap apa yang di lakukan Pemuda Milenial Pekanbaru.

,"Ya bagus lah, jika ada mewakili masyarakat Kota Pekanbaru yang melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di Sekretaris DPRD Pekanbaru, itu hak masyarakat, sebagai fungsi kontrol, silahkan saja, saya apresiasi," sebut Nofrizal, malam ini melalui telpon selulernya.

Saat di singgung soal sikapnya terkait laporan sejumlah Anggota DPRD Kota Pekanbaru kepada inspektorat Pekanbaru, dimana isi laporan tersebut sama dengan laporan Pemuda Milenial ke Kejari Pekanbaru, Nofrizal mengatakan pihaknya hanya berkoordinasi dengan APIP terkait internal lembaga DPRD.

,"Itu bukan laporan ke Polisi, namun hanya sebagai koordiansi kami ke Inspektorat sebagai APIP, terkait internal lembaga DPRD," Katanya.

Namun sejak laporan itu pada juni 2021 lalu itu kepada inspektorat Pekanbaru, Novrizal mengaku belum di respon oleh Inspektorat Kota Pekanbaru secara tertulis, ada apa..??

,"Secara tertulis belum, kami belum menerima jawaban inspektorat seperti apa," kata Novrizal. Jelas jawabnya kepada media.

Atas laporan Pemuda Milenial Pekanbaru (PMP) yang di komandoi oleh Teva Iris pada awal bulan Januari lalu, terhadap dugaan Korupsi puluhan miliar anggaran di sekretariat DPRD kota Pekanbaru pada Tahun 2020 yang di di nakhodai Badria Rikasari (Rika), hingga sampai saat ini menjadi sorotan publik.

Pasalnya, laporan Pemuda Milenial Pekanbaru itu sudah berlalu satu bulan, namun belum ada informasi tindak lanjut dari pihak Kejari Pekanbaru. Karena Kejari Pekanbaru selalu bungkam tiap di konfirmasi awak media.

Teva Iris dan rekan-rekannya terus mendorong untuk mendesak Kajari Pekanbaru untuk respek terkait laporan tersebut, karena akibat makin merajalela Korupsi dikota ini telah melemahkan ekonomi di Kota Pekanbaru, maka dengan itu kita minta Kejari Pekanbaru jangan coba "main mata" dengan Badria Rikasari sebagai terlapor. Tegasnya.

,"Kami bukan anak ingusan yang bisa di kadali oleh Kejari Pekanbaru dan Badria Rikasari. Patut kami curigai adanya praktik "kong kalikong" di balik mentoknya laporan kami di Kejari Pekanbaru. Karena sejumlah data yang yang terindikasi adanya tindak pidana korupsi atas sejumlah kegiatan di DPRD Pekanbaru pada anggaran  Tahun 2020 sudah kami serahkan ke Kejari Pekanbaru, tapi kok gak ada pergerakan dan tindak lanjutnya?," Tegas dan Tanya Iris heran.

Lanjut Teva Iris dan Cs nya, akan segera kembali menyurati Kajari Pekanbaru, Teguh Wibowo, SH.,MH, terkait mandeknya laporan  mereka yang telah satu bulan telah  mereka laporkan yang hingga sampai saat ini, Kajari Pekanbaru memilih diam saat di konfirmasi media.

Teva Iris, kami menduga kajari pekanbaru adanya "kong kalikong" dengan Badria Rikasari, selaku terlapor. Sehingga gak ada reaksi dan selalu bungkam saat di pertanyakan awak media terkait tindak lanjut?," Jelas dan duga Teva. (Red) ***

Sumber: Adc
TERKAIT