Harus Mundur dari Prajurit

Majunya Agus Harimurti Yudhoyono Di Pilgub DKI

Jenderal Gatot Nurmantyo. (Ft.konfrontasi)***
MEDIATRANSNEWS, JAKARTA - Suhu politik di Ibu Kota Negara mulai memanas, pasca Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono siap mendaftar sebagai Cagub DKI. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan setiap prajurit TNI yang mencalonkan diri di Pilkada harus mengundurkan diri.

"Aturan TNI, setiap anggota militer yang akan menjadi. calon peserta Pilkada, maka statusnya harus mengundurkan diri dari dinas militer," ungkap Gatot usai membuka Eksibisi. Beladiri Yongmoodo pada PON ke-XIX di Bandung seperti tertulis dalam keterangan Puspen TNI, Jumat (23/9/2016).

Bagi personel TNI yang memutuskan ikut pilkada namun masa aktifnya di militer masih panjang, maka prajurit itu akan diberikan status pensiun dini. Gatot menyebut aturan tersebut dibuat untuk menjamin netralitas TNI.

"Kalau prajurit TNI masa aktifnya masih panjang akan diberikan pensiun dini, sehingga pada saat Pilkada dia sudah bukan militer lagi," ucapnya.

Gatot pun menyebut jajarannya sudah mengantisipasi keterlibatan prajurit TNI dalam Pilkada serentak yang akan dilakukan di 101 wilayah pada 2017 mendatang. Ia memberi jaminan akan netralitas TNI pada pelaksanaan pilkada serentak itu.

"Saya mengimbau kepada masyarakat, apabila ada yang mengetahui anggota TNI yang tidak netral, tolong sebutkan nama dan pangkatnya, sehingga bisa kami cari, diadakan penyelidikan dan proses hukum," tegas Gatot.

Seperti diketahui, Agus dicalonkan oleh empat partai yaitu Partai Demokrat (PD), PAN, PPP, dan PKB. Ia dipasangkan oleh birokrat Pemprov DKI Sylviana Murni.

Agus saat ini masih menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemunin (AK) sejak bulan Agustus 2015. Ia merupakan lulusan terbaik Akmil tahun 2000.

Sosok Mayor Inf Agus cukup dikenal sebagai perwira yang rajin menempuh pendidikan. Ia sempat kuliah dan menempuh pendidikan master di Singapura pada tahun 2005.

Kemudian Agus dikirim ke daerah konflik di Lebanon dengan tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-A. Agus lagi-lagi kembali kuliah dan diterima di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada 2010. Ia juga banyak mengikuti pelatihan di bidang kemiliteran.

Sebelum menjadi Danyonif 203/AK, Agus pernah menjadi Danki Yonif Linud 305/Tengkorak mengikuti jejak sang ayah yang sempat bertugas di kesatuan tersebut dan ditugaskan bertempur di Timor Timur. Agus kemudian diangkat menjadi Kasi Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad pada tahun 2012.

Saat bertugas di Brigif Linud 17 ini Agus sempat terpilih menjadi komandan tim khusus dan berhasil melakukan tugasnya denga baik melumpuhkan para pemberontak separatis.

Pada 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer di sekolah komando di Amerika Serikat yakni di Command and General Staff College (CGSC) di Amerika Serikat milik US Army. Sang ayah juga sempat mengikuti pendidikan di tempat yang sama. Agus baru saja lulus pada Juni tahun ini dengan nilai sempurna atau IPK 4,0. ***

TERKAIT