Mendapat Sambutan Hangat Dari Ribuan Masyarakat Riau

Sambut Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman RI Di Techno Park Pelalawan

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat kunjungan kerja di Kabupaten Pelalawan***

PELALAWAN - Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia ke TECHNO PARK Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau mendapat sambutan hangat dari ribuan masyarakat Riau dan Kabupaten Pelalawan khususnya, Rabu, (16/01/19).

Kunjungan kerja Luhut Binsar Panjaitan (Menteri koordinator bidang kemaritiman Republik Indonesia) ini di Kabupaten Pelalawan, merupakan bukti dukungan pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam pembangunan Pemberdayaan dan kesejahteraan Petani di kawasan TECHNO PARK Pelalawan.

Hadir dalam Kunjungan kerja Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ini. Dr. Ir. Gatot Dwiyanto M.Eng (Deputi kepala badan pengkajian dan penerapan teknologi " BPPT"), Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, Bupati Pelalawan, H.M.Haris, Bupati Rokan Hulu, H.Sukiman, Bupati Siak, Drs.H.Syamsuar M.Si, Kementrian agama Kabuaten Pelakawan, H.M.Rais M.Pdi, Camat Langgam, Roby Ardelino S.STP, M.Si, Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK, Dandim dan jajaran Polsek se pelalawan, Tokoh Masyarakat OKP dan Ribuan masyarakat lainnya.

Bupati Pelalawan H.M.Haris di awal kata sambutannya menyampaikan salam bahagian dan ucapan terimakasih kepada seluruh masyarakat se kabupaten pelalawan yang hadir dan terlebih perusahaan yang telah turut serta ambil bagian memberikan bantuan, sehingga terlaksananya acara sermonial penyambutan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka kunjungan kerja dan dialog di kabupaten pelalawan.

Mantan Ketua Adakasi Se-Indonesia ini menuturkan kepada Orang No. 1 di Menko kemaritiman ini ahwa daerah Kabupaten Pelalawan dahulunya merupakan salah satu daerah kabupaten yang tertinggal secara nasional.

Ketertinggalan Kabupaten Pelalawan dikala itu ada lima indikator tentang ketertinggalannya yaitu, di bidang kesehatan, pendidikan, rasiolivikasi 14,3 persen angka kemiskinan yang kini angka kemiskinan, Rasiolivikasi rumah tangga listrik berkisar 14,3 persen, ini merupakan angka terendah di kabupaten kota setelah dirinya diamanahkan memimpin dua periode hingga sekarang.

Disamping Bupati Harris menjelaskan angka kemiskinan di daetah Pelalawan sebelum dia memimpin juga memperkenalkan dan memapakan kepada Menko Kemaritiman dan hadiri tentang Nama Daerah Kabupaten Pelalawan.

Dikatakan Bupati Harris,  “Kabupaten Pelalawan, merupakan nama Daerah secara Nasional. Sedangkan Nama Tuah Negeri Seiya Sekata yang juga nama Kabupaten Pelalawan, merupakan nama slogan yang diberikan oleh tokoh-tokoh pendiri. Nama Tuah Negeri Seiya Sekata, memiliki arti kisah proses memperjuangkan daerah ini yang dilakukan secara bersama-sama kelak itu oleh para pendiri daerah ini,” jelasnya.

Dikatakan Harris, setelah daerah ini berhasil dimekarkan dan menjadi Kabupaten Pelalawan. Tokoh-tokoh pendiri daerah ini sepakat dalam perjuangannya bersama memberikan nama  Tuah Negeri Seiaya Sekata. Nama ini sangat memiliki arti dalam membuktikan kepada khayalan publik bahwa tokoh-tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan bekerja sama, kompak dan tidak ada permasalahan di daerah itu yang sulit diselesaikan karena sudah duduk bersama dengan satu ide, satu bahasa dan satu adat yang dibulatkan melalui slogan Tuah Negeri Seiya Sekatan.

“Artinya, nama Tuah Negeri Seiaya Sekata ini diberikan oleh tokoh-tokoh pendiri pelalawan suatu bukti kekompakan tokoh-tokoh pendiri daerah ini dari memulai memperjuangkan daerah itu. Kendatipun ada kendala dan tantangan misalnya selalu dipecahkan bersama hingga tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan karena sudah saling sepakat dalam slogan Tuah Negeri Seiya Sekata,” papar Harris.

Alhamdulillah dikatakan Harris, atas berkat kerja sama seluruh elemen baik itu masyarakat perusahaan dan pemerintahan semua ketertinggalan di beberapa bidang bisa terkejar mencapai 84 parsen sampai saat sekarang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui daerah Kabupaten, merupakan kabupaten yang kaya yang memiliki Gas, Minyak, dan Kelapa Sawit. Kelapa sawit ini akan menjadi industri yang sangat strategis bagi indonesia. “Mengapa demikian karena produksi kita sekarang adalah 40 juta ton,” jelasnya.

Kemudian presiden memerintahkan bagaimana 40 parsen yang itu adalah kepemilikan petani-petani kecil, itu produksi perhektarnya meningkat menjadi 5,6 atau 7 ton/ hektar.

Jadi apabila di jadikan dengan bibit yang bagus itu produksi kita akan meningkatkan 70,80 bahkan bisa jadi 100 juta ton/hektar, dengan luas 14 juta hektar. Ini satu hal yang penting. Dan sekarang harga sawit kemarin presiden telah memutuskan mengambil revinya dan harganya sudah mulai naik. Kemudian 33 triliun dana yang terus tersedia, dana sawit itu akan di beri subsidikan ke bawah.

Jadi presiden sangat perhatian kepada rakyat kecil dan petani.ini sudah di lakukan.beber bapak Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di TECHNO PARK Pelalawan propinsi Riau.

Pantauan media ini terkait rangkaian kegiatan dalam penyambutan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yakni Lauching perubahan Nama ST2P menjadi Sekolah Tinggi Kelapa Sawit Indonesia (STKSI) dan dialog serta penyerahan secara simbolis sertifikat tanah sebanyak 2000 kepada petani dan penyerahan proposal usulan dana pembiayaan pembangunan Infranstruktur Kabupaten Pelalawan bernilai 1,9 Triliun dari Bupati Harris kepada Mentri Kemaritiman yang diterima langsung Luhut Binsar Panjaitan. (Rls)***
TERKAIT