Irwan S Laoli Diduga Jambret

Polda Riau Tegaskan Isu Didamaikan Adalah Hoax

Pertemuan pengurus IKNR, HIMNI , SAFU dengan Kabid humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tedjo***


MEDIATRANSNEWS,  PEKANBARU - Simpang siur adanya isu perdamian  di media sosial atas kasus  oknum di video  Irwan Setiawan Laoli yang semula diduga Jambret yang ternyata  korban salah tangkap yang sempat viral di mensos minggu lalu.

Polda Riau melalui kabid humas Polda riau Kombes Guntur Aryo Tedjo mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar isu itu adalah Hoax.

Hal ini ditegaskan oleh mantan Kapolres Pelalawan ini pada saat di temui di ruang kerjanya oleh beberapa pengurus IKNR, HIMNI  , IMNR , SAFU  yang mewakili masyarakat Nias Riau.

Lanjut Guntur menjelaskan bahwa kasus itu sudah menjadi atensi polda Riau.

Dan malam itu wakapolda langsung sudah instruksikan Kapolres serta propam polda Riau untuk memproses oknum tersebut.

"Tidak benar ada perdamaian dan tidak benar ada ketua Nias mendamaikan kasus tersebut, tegas Guntur.

"Saya pastikan bahwa berita isu damai itu adalah hoax , kita minta agar berita2 hoax jangan di layani, " ujarnya.

Sefianus Zai sebagai ketua umum IKNR dan Kadep Kominfo HIMNI menyayangkan isu yang sempat mengalamatkan tuduhan kepada Ketua Nias Riau.

Isu-isu seperti ini menguras energi kita, seharusnya kita fokus pada mengawal dan mendorong agar kasus ini dapat diusut tuntas," ucap Zai kepada media ini.

Tambah Sefianus Zai menjelaskan bahwa kehadirannya di Polresta Pekanbaru pada malam itu adalah sebagai bentuk dukungan moral kepada korban karrna salah tangkap, agar oknum yang ada dalam video dapat segera di proses dan juga para pelaku pemukulan dapat segera ditangkap.

Rian Halawa yang turut ikut bersama rombongan Sefianus Zai kepolresta juga mengakui bahwa pada pertemuan dengan Kapolresta Pekanbaru tidak ada bahasa untuk membahas perdamaian dengan oknum polisi.

Rian Halawa yang mewakili team SAFU sangat menyayangkan berita-berita yang tidak bertanggung jawab seperti itu.  " Harusnya kita bersyukur karena Pak Ketum IKNR Sefianus Zai (red), karena
malam itu mendesak Kapolres dan Oknum polisi itu langsung di perintahkan oleh Kapolres untuk di periksa," sesalnya.

Saksi lain yang hadir pada pertemuan itu yakni Ondröita Tafönaö juga menyayangkan berita Hoax yang beredar di medsos dan hingga membuat beberapa pihak lain terprofokasi.

Ondrö,  Saya hadir pada malam pertemuan dengan Kapolresta Pekanbaru, saya juga merekam pertemuan itu.  " Tidak ada satu katapun yang namanya bahasa perdamaian  saat itu kami di Polresta dan tidak ada membahas perdamaian," tegasnya.

Tambah,  Ondröita mengatakan kepada media ini, bahwa ikut juga saat mendampingi korban ke Propam Polda Riau. Ondröita yang merupakan mahasiswa ini mengatakan bahwa memang ada polisi yang mengatakan kepada kami, bukannya sudah berdamai Pak?

Tapi polisi yang menyampaikan itu adalah yang ada di penjagaan bukan anggota yang di propam. Tapi Anggota yang propam saat itu mengarahkan kami agar buat laporan di propam Polresta, alasannya karena propam Polresta sudah menangani kasus tersebut dan semalam sudah di periksa oknum polisi yang di maksud. " Jadi tidak benar laporan kami di tolak di propam polda  karena sudah di damaikan tapi kami diarahkan ke Propam Poltesta, namun karena kami ngotot akhirnya laporan kami diterima.

" Jadi tidak benar propam mengatakan sudah didamaikan, seharusnya ucapan anggota polisi di penjagaan yang mengatakan bukannya sudah damai , tidak perlu di besar- besarkan dan di share ke media sosial ," ucap Ondröita.

Lanjut Ondröita "Saya yang sama- sama hadir dalam pertemuan di Poltesta dan di propam Polda Riau sangat menyayangkan isu yang dialamatkan kepada Pak Ketua Umum IKNR Sefianus Zai,  yang seharusnya tidak pantas di hembuskan isu yang seperti itu," kesal Ondröita.

Sebagaimana kita ketahui bahwa berita perdamaian tersebut dimuat di media sosial FB akun Diana Putri Zalukhu.

Postingan Diana Putri Zalukhu " Saya dengar tadi pagi adek ini melapor ke propam polda Riau. Polisi bilang sudah berdamai dengan ketua orang Nias.  Yang berdamai siapa ??? Sikorban ini TIDAK PERNAH BERDAMAI DENGAN SIAPAPUN !!! Sungguh sangat tidak punya hati orang yang mengambil kesempatan dalam hal ini !!!!!! " dan seterusnya.

Akhirnya status Diana putri Zalukhu yang viral itu juga hingga menuai pro dan kontra netizen . Namun status tersebut akhirnya hilang setelah banyak netizen menyayangkan status yang dianggap provokatif tanpa dasar dan berpotensi memancing perpecahan masyarakat  Nias khususnya.(Zrc/Mtnc) **
TERKAIT