Strategi Dalam Pengembangan Dan Perdagangan

Pengembangan Sektor Perdagangan Pemkab Kampar

Bupati Kampar, Azis Zaenal****
ADVERTORIAL :

MEDIATRANSNEWS, KAMPAR - Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Riau yang perkembangan
pembangunan dan perekonomiannya terus meningkat. Sejak awal, Lima Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, terutama untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar. Dimana 5 pilar
pembangunan itu yakni, peningkatan akhlak dan moral, peningkatan ekonomi kerakyatan, peningkatan sumber daya
manusia, peningkatan pelayanan kesehatan, serta peningkatan infrastruktur. Setelah dilantiknya sebagai Bupati Kampar, Aziz Zaenal bahkan langsung mempelajari beberapa hal yang terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kampar dari tahun ke tahun.
 
Kabupaten Kampar yang bersebelahan dengan Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, merupakan salah satu daerah yang
sejauh ini baik dalam berbagai sektor pembangunan, namun upaya perbaikan terus dilakukan.
 
APBD Kabupaten Kampar dari tahun ke tahun memang selalu mengalami penurunan karena adanya pemangkasan DBH dan DAU dari pemerintah pusat. Apalagi postur APBD yang tidak ideal antara belanja pegawai dan belanja modal.
 Foto MediatransNews.
Untuk meminimalisasi postur APBD yang tidak ideal itu, Bupati Kampar Aziz Zaenal kembali memboyong beberapa
orang Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI di Jakarta.
 
Langkah itu dilakukan masih dalam rangka percepatan upaya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2018.
Tujuan konkritnya adalah demi memajukan pembangunan di Kampar, pemerataan hingga ke desa-desa terpencil.
Sehari sebelumnya pun, Aziz ditemani beberapa orang Kepala OPD juga telah menyampaikan proposal dan melakukan ekspose di Kementerian Keuangan.
 
Usai memaparkan ekpose di Kemenkeu pun, ia langsung mengevaluasi dan mengumpulkan Kepala OPD yang
dibawanya guna bisa meraih DAK. Ia sengaja langsung melakukan evaluasi untuk mengetahui secara detail permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh kepala OPD guna mendapatkan DAK tahun 2018, maupun penyerapan anggaran DAK tahun 2017, "Setelah kita evaluasi baru kita bicarakan dan carikan solusinya secara bersama," katanya.
 
Intinya menurut dia adalah mari secara bersama memajukan Kampar dengan usaha yang sungguh-sungguh agar harapan masyarakat Kampar dan program-program yang akan kita buat bisa terealisasi."Langkah ini harus cepat dilakukan mengingat kondisi APBD Kampar yang setiap tahun mengalami rasionalisasi
khususnya DBH dan DAU," kata dia.

Bagi Kepala OPD yang realisasi penyerapan Anggaran DAK tahun 2017 di bawah 75 persen, demikian Azis, untuk menggesa pelaksanan kegiatan di masing-masing OPD penerima dana dan mencari opsi alternatif apabila ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
 
"Kita tidak mau pemerintah pusat menghentikan transfer anggaran DAK triwulan berikutnya, karena akan menjadi
kerugian bagi Kampar. Untuk itu mari kita bersama untuk memenuhi penyerapan anggaran 75 persen, agar pembangunan untuk masyarakat Kampar dapat dijalankan," ia menegaskan.
 
Nah, di Bappenas pun, Direktur Otonomi Daerah Bapppenas R Aryawan Soetiarsopoetro juga mengatakan bahwa Dana Alokasi Khusus mulai tahun 2017 mencoba menata dengan mengunakan e-planning Bappenas, ini digunakan untuk menjaga akuntabilitas.
 
Perkembangan DAK dari tahun 2016 untuk seluruh Indonesia itu sebesar Rp89 triliun, sedangan untuk 2017 sebanyak Rp58 triliun dan diperkirakan untuk tahun 2018 diperkirakan akan sama dengan 2017.
 
Sementara itu, kata dia, jumlah berdasarkan jumlah rekap yg masuk ke Bappenas sebanyak 80.500 usulan dengan
jumlahnya mencapai Rp2.500 triliun. Untuk itu perlu pertimbangan baik dari Kementerian Teknis, Kementerian Keuangan dan Bappenas, ia berharap kabupaten/kota dalam pengusulan DAK itu harus skala prioritas, bukan keinginan tapi memang betul-betul kebutuhan dan harus dilengkapi dengan data-data pemdukung yang akurat.

Tugas cukup berat bagi Pemda Kampar di bawah kepemimpinan Azis Zaenal dan Catur Sugeng adalah dalam pembangunan infrastruktur di tiap desa.
 
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, kondisi keuangan daerah sangat buruk seiring pemangkasan dana bagi hasil dan rasionalisasi oleh tiap kementerian yang berimbas ke daerah.

 Foto MediatransNews.Kondisi paling buruk saat ini adalah jalan-jalan yang masih dalam kondisi buruk, seperti Jalan Lipat Kain-Lubuk Agung
(sepanjang 28 km) minimal fungsional, penyelesaian pengaspalan/rigit pavement (jalan beton) ruas Jalan Lipat Kain-
Desa IV Koto Setingkai (sepanjang 28 km). Bahkan sebelumnya ada 17 desa yang terkena dampak kerusakan jalan hingga terisolasi.
 
Azis Zaenal mengatakan, bahwa membangun Kampar harus dengan industri. Menurut dia tidak ada negara atau daerah yang maju tanpa industri. "Industri yang kita bangun adalah industri yang berbasis perkebunan dan pertanian. Industri yang kita bangun adalah industri yang bahan bakunya ada di Kabupaten Kampar," kata Azis.
 
Lebih lanjut Azis Zaenal menjelaskan, dengan industri akan dapat meningkatkan nilai tambah terhadap produksi-produksi perkebunan dan pertanian masyarakat. "Selain membuka lapangan kerja untuk masyarakat dan anak-anak kita, dengan industri kita akan banyak menghasilkan produk-produk hilir yang bermanfaat dan bernilai tambah terhadap pendapatan ekonomi masyarakat," Azis mengungkap.
 
Azis mencontohkan, kalaulah di Kampar ini ada industri-industri hilir dari karet, maka daerah tidak hanya bisa menjual bahan baku karet saja, tetapi bisa mengelolah karet hingga produk-produk hilirnya. "Kampar bisa buat ban sendiri dan berbagai macam produk-produk hilirnya. Begitu juga halnya dengan industri hilir dari perkebunan sawit, di Kampar kita bisa buat pabrik minyak goreng, pabrik sabun dan pabrik-pabrik lainnya," kata Azis.
 
Terhadap pengembangan dan peningkatan sektor pertanian, Azis Zaenal berniat agar petani-petani Kampar tidak
hanya mengandalkan cangkul untuk bersawah. "Tetapi petani-petani itu akan diberikan mesin al sintan. Petani kampar akan diberikan teknologi, sehingga petani dapat bekerja secara efektif dan efisien, dan hasil produksi pertaniannya dapat meningkat," demikian Azis. (Adv/Diskominfo/Kpr)***
TERKAIT